"Astaghfirulloh" nafas panjang kuhembuskan berkali-kali menyaksikan padatnya jalan menuju ke kampung halaman. Wajah-wajah lain tak ubahnya denganku. Kapan sampai tujuan? bagaimana bisa sampai? kalau jalanan penuh begini. Dalam hati tersemat harapan "Ya Tuhan, berikanlah keajaibanMu, Engkau urai kesesakan ini, di hatiku, dijalanan, dihati orang-orang yang dijalan, maafkan kami karena ketidaksabaran kami, kami berontak dengan terang-terangan makan, minum, merokok padahal ini bulan puasa, bulan suci Romadhon. Apakah dengan alasan "musafir" kita bebas makan, minum, ngrokok sembarangan. Sedangkan disudut-sudut gang, dipojok-pojok toko, didalam bus ekonomi yang panas, didalam mobil beratap terpal buatan, diatas motor, saudara-saudara kita yang lain tetap mempertahankan puasanya. Alangkah nistanya kami, yang menggampangkan hukummu, memang boleh tidak berpuasa, tapi apakah sebaiknya juga tidak mengumbar nafsu, makan dan minum terang-terangan dibulan puasa, apakah tidak malu dengan saudara-saudara kita yang tetap puasa. Apakah tidak ingat siksa yang didengar saat ngaji sewaktu kecil dulu. Ya Tuhan maafkan kami". Aku memejamkan mata, disela-sela keheningan teriakan klakson dan celoteh orang-orang yang ingin sungkem atau hanya ingin pamer kepada sanak saudaranya dikampung.
"Alhamdulillah" ucapku lirih. mobil yang kutumpangi sudah menderukan mesinnya. Itu tandanya jalanan sedikit mulai lancar. Cirebon lewat. Laju mobil semakin kencang. kulihat jam digital yang berada didekat pak sopir menunjukkan pukul 2.30 kami baru sampai semarang. dalam hati berharap "Tuhan sempatkanlah aku ikut solat Ied bersama keluarga". Namun hingga pukul 6.30 bus baru sampai Pati. ingin aku turun dan ikut solat Ied, namun badan ini terlalu kotor karena belum mandi 2 hari. "Tuhan maafkan aku, kali ini aku tidak ikut solat Ied". aku kembali memejamkan mata, mencoba menghilangkan kegusaran yang ada didalam dadaku.
"Alhamdulillahirabbil alamin"...sampai rumah juga. mereka semua tersenyum. dan akupun ikut tersenyum dengan senyuman mereka yang hambar. "Ya Alloh, ada apalagi ini?".
(Rembang/Redblackjack, Agustus 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar