Senin, 13 Agustus 2012

Duh Gusti

"Penganten diarak!!! Penganten diarak!!" Hafidz....Hafidz!!! seorang bersurban hijau berbaju putih, memegang kedua pundakku layaknya hendak membangunkanku ketika berpapasan disebuah gang yang biasa aku lalui. Aku baru menyadari ini adalah malam 23, salah satu malam kemungkinan lailatul qodar. Malam ini masjid penuh. Jamaah meluber hingga ke jalan-jalan.

Seorang kyai memberi pendahuluan, mengemukakan keutamaan malam ini, apa saja yang dianjurkan pada malam ini. I'tikaf, Membaca Alqur'an, hingga amal-amalan yang baik lainnya. Walau berdesak-desakan, jamaah tertib mengikuti acara demi acara. mereka bersemangat. membaca sholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Ramai sekali. Akupun lenyap diantara mereka. Tak lama kemudian Sang Hafidz yang akan menjadi imam datang diarak dengan rebana serta diikuti seorang kameramen untuk meliput acara demi acara.

Dalam keramaian, pikiranku berkenala jauh melanglang buana. Ya Tuhan maafkan aku, atas pemahaman-pemahamanku dari pengetahuanku yang sedikit. Apakah ini sebuah ketaatanku atau hanya sebatas nafsu yang tersembunyi, meluap-luap ingin merampok kemuliaan yang Engkau Janjikan? Ya Tuhan luruskanlah niatku. Lailatul Qodar adalah malam pilihan yang sepantasnya Engkau berikan kepada hamba-hamba pilihanmu atau siapa saja yang hendak Engkau beri.

Tapi hamba kecilmu ini mencoba meraung-raung kepadamu dengan suara sumbang yang tidak enak Engkau atau siapa saja dengar. Membaca kalamm-kalamMu dengan bletotan serta pamer, yang kadang tertidur dalam sholat karena imamnya terlalu lama dalam bertuma'ninah. Namun semoga Engkau terima itu semua, bacaanku, sholatku, puasaku, rukukku, sujudku, dan suatu saat Engkau sempurnakan kekurangan-kekuranganku.

Istiqomahkan aku dalam kelelahan-kelehan ini kelelahan dalam kebaikan, hilangkan rasa bosan dalam mengerjakan perintahMu yang kadang menimbulkan kecemburuanku kepada mereka yang dengan santai meninggalkannya.

Duh Gusti, Engkau mengetahui apa yang tidak aku ketahui.
Duh Gusti, Engkau mengetahui saat yang tepat atas permintaan-permintaanku
Duh Gusti, Engkau memberi lebih tanpa aku memintanya
Maafkan aku, orang tuaku, keluargaku, saudara-saudaraku, teman-temanku, orang-orang yang beriman kepadaMu. Lancarkan urusan dunia hingga akhirat kami.

Redblackjack, 14 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar