"Assalamu'alaikum, Lek. Mangke dalu wonten wekdal sekedap?" smsku kepada Pak Lek Ciganjur.
"Ada, dateng ajah. sekalian pake busana Muslim" jawab Pak Lek singkat.
Bel pulangpun berdering. Akupun melesat menuju ke Ciganjur.
Jalanan padet macet. ternyata hari ini ada tahlil akbar di komplek Gusdur. mereka yang datang berbondong--bondong selain menghadiri pengajian mereka memperingati 1000 hari pulangnya Gusdur. Tokoh unik menarik dan satu-satunya yang ada di Indonesia, ini menurut Kyai dari Rembang yang terkenal tawadu'nya dan merupakan rekan ngajinya Gusdur yaitu Kyai Mustofa Bisri atau Gusmus.
Memang menarik sekali kedua kyai ini. Baik Gusdur maupun Gusmus. Kita ingat Gusdur semasa hidupnya beliau BERANI terang-terangan melawan ketidakadilan, beliau rela disindir, ditegur dari pihak manapun yang merasa terancam oleh ketegasan Gusdur.
Dalam kesempatan kali ini Gusmus menceritakan sedikit mengenai kehidupan Gusdur, Bagaimana Gusdur mencintai orang-orang, kenapa orang setajir Gusdur tidak pernah memiliki dompet, bagaimana Gusdur memanusiakan manusia dan Gusdur tidak peduli tanggapan orang lain kepada Gusdur, yang penting Gusdur mencintai orang-orang, sehingga kenyataannyapun orang-orangpun mencintai Gusdur.
Dari kisah Gusdur yang diceritakan Gusmus(Kyai kharismatik dari Rembang ini) menghimbau Jamaah yang menyebut nama mereka "gusdurian" untuk bersikap sederhana disemua bidang termasuk sederhana dalam beragama. untuk menyenangkan Alloh tidak harus merusak, untuk menyenangkan Gusti Alloh seyogyanya seorang hamba harus mengenalnya. tidak mungkin bisa menyenangkan Gusti Alloh, jika dengan Gusti Alloh sendiri tidak mengenalnya. Untuk mengenal gusti Alloh, diharuskan ngaji.
Terakhir Gusmus menegaskan kepada jamaah untuk melawan kemeriahan dunia saat ini dengan tidak berlebih-lebihan alias sederhana saja.
Redblackjack, 28 September 2012